Senin, 03 November 2014

Seyumku Ranum diujung Langit Senja


Menyinggung tentang dipetang.
Senyumku ranum diujung langit senja.

Aku percaya,
bersama di rengkuhmu,
membingkai senyumku dalam diam.
Berayun syahdu berirama pelan.
Merajut hening pada gaduh yang kian tak karuan.

Sekali lagi, 
karena kamu lincah mendawai perangai.
Meredam amarahku 
atau memaksaku untuk kalah.

Aku jadi gagap mendadak,
gugup gelagapan,
seperti merasakan gejala ataksia.
Nyaris mematikan.

Itu karena galur lekuk senyummu
memusatkan perhatianku.
Merelung masuk ke rongga dadamu. 
Diselanya aku menerawang jauh.
Seperti katamu,
aku jadi bisu. - vas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar