Bintang bulan tak nampak pada malam petang yang beranjak pagi. Hawa dingin menyusup ke sela-sela jari kaki dan tangan. Keheningan berbisik
lirih hendak memberi kabar tak tersampaikan.
Aku menundukkan kepala,
menyusupkannya pada celah diantara kedua kakiku. Begitu damai, menenangkan
untuk seorang aku yang sedang dirundung gundah gulana.
Aku rebahkan badanku
pada alas tikar tak berkasur, meringkuk dan menutup mata, tenggelam dalam mimpi
yang akan membawaku melupakan semua beban dalam pundak ku.
Hai mimpi, kita
bertemu lagi kali ini. Cerita apa yang akan kau bawakan untukku agar
aku terbuai dalam anganmu? Aku tersenyum, senyum terindah yang hanya ada dalam
mimpiku, bertemu orang-orang yang kusayang, tertawa bersama. Semua nampak bahagia, begitupun aku. ^-^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar